Kamis, 03 Oktober 2013

Definisi Profesionalisme Kerja dan Penampilan seorang Profesional



PENGERTIAN PROFESIONALISME

Sebelum membahas pengertian profesionalisme kerja, ada baiknya diketahui terlebih dahulu makna profesi, sehingga akan diketahui makna profesionalisme yang akhirnya akan tercapai tindakan profesional. Profesionalisme berasal dari kata dasar profesi, dalam bahasa Inggrisnya (profession) atau bahasa belanda (professie). Kedua bahasa ini mengambil dari bahasa latin (professio) berarti “pengakuan” atau “pernyataan”.

Profesi diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan ketrampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif. Profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian tertentu yang artinya suatu pekerjaan atau jabatan tersebut tidak dapat dipegang oleh sembarang orang tetapi memerlukan persiapan melalui pendidikan dan pelatihan secara khusus (Kunandar, 2009).

Para ahli telah banyak memberikan definisi terhadap profesionalisme, diantaranya adalah profesionalisme merupakan sebutan yang mengacu pada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suat u profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalannya (Surya, 2007).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikeluarkan oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional disebutkan bahwa profesionalisme adalah mutu, kualitas dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional.

Sedangkan dalam Kamus Webster Amerika dalam Anoraga (1992) menegaskan bahwa profesionalisme adalah suatu tingkahlaku, suatu tujuan atau serangkaian kualitas yang menandai atau melukiskan coraknya suatu “profesi”.

Profesionalisme mengandung pula pengertian menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau sumber penghidupan. Profesi mengharuskan tidak tidak hanya pengetahuan dan keahlian khusus melalui persiapan dan latihan, tetapi dalam arti “profession” terpaku juga suatu panggilan, suatu roeping dan suatu calling.

Dengan begitu profesionalisme mengandung dua unsure yaitu unsur keahlian dan unsur panggilan. Sebagai seorang professional harus memadukan dalam diri pribadinya kecakapan teknik yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaannya dan juga kematangan etik (unsur akal dan moral). Kedua-duanya harus berjalan seimbang.

Menurut Wignjosoebroto, profesionalisme merupakan suatu paham yang menceritakan dilakukanya kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat, berbekal keahlian yang tinggi dan berdasarkan rasa keterpangilan serta ikrar untuk menerima panggilan tersebut untuk dengan semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah di rundung kesulitan ditengah gelapnya kehidupan.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa profesionalisme kerja merupakan pandangan atau sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalannya dalam menjalankan profesi sesuai dengan kode etik profesi.

Penampilan Seorang Profesional
Anda sering mendengar istilah Grooming atau lebih mudahnya kita sebut Penampilan.  Penampilan yang tentunya memiliki beberapa syarat penting sehingga sangat berpengaruh dan berdampak dalam pencapaian kinerja pribadi maupun kelompok organisasi.  Penampilan atau Grooming merupakan bagian dari Pelayanan Pelanggan yang perlu dicermati dan disikapi secara komprehensif.  Pentingnya Grooming atau Penampilan diantaranya ialah:
  • Bersifat Nyata sebagai Dimensi Kualitas Pelayanan
  • Bagian dari Citra (Image) Perusahaan
  • Membuat Pelanggan nyaman bersama Anda
  • Bentuk Perhatian (Respect) dan Pertimbangan (Consideration) bagi Pelanggan
Bagaimanakah Penampilan Pribadi yang baik itu..?
Komponen Utama Penampilan Pribadi (Personal Grooming) adalah Tubuh dan Wajah bagian dari Kebersihan Pribadi (Personal Hygiene) serta Seragam dan Pelengkap sebagai bagian dari Etika Berpakaian.  Sekilas mengenai beberapa hal penting tentang Kebersihan Pribadi ialah:
  • Rambut
    1. Kebersihan dan Kerapihan Rambut
    2. Potongan Rambur sesuai Bentuk dan Teksur Wajah serta Usia
    3. Rambut tidak menutupi Wajah dan Telinga
    4. Rambut berwarna Natural atau di cat warna Natural dan Tidak Mencolok
  • Wajah
    1. Wajah dirawat agar tampak sehat dan bersih
    2. Istirahat Cukup dan Pola Makan Teratur
    3. Menggunakan Make-Up sepantasnya bagi Wanita
    4. Kumis dan Jenggot terawat dan tertata rapih bagi Pria
  • Tubuh
    1. Wangi dan Bersih tidak berbau
    2. Gigi Bersih dan Tidak Bau Mulut, selalu terjaga secara periodik
    3. Kuku bersih dan tidak panjang berlebih
Kebersihan Pribadi perlu dilengkapi dengan Pakaian dan Aksesoris lainnya dan disesuaikan dengan kondisi budaya perusahaan dan lingkungan kerja sekitar yaitu:
  • Pakaian atau Seragam, harus terawat rapi, bersih dan sesuai ukuran badan
  • Sepatu, tidak terbuka, tidak ber-hak terlalu tinggi, bukan sepatu sandal
  • Aksesoris seperti Jam Tangan, Cincin, Kacamata, Tas Kerja, dan lainnya

Setelah memiliki Penampilan yang pantas dan sesuai dengan etika berpakaian yang baik, selanjutnya seorang profesional juga perlu membenahi Bahasa Tubuh (Body Language) dalam pelayanan pelanggan khususnya.  Sikap Tubuh yang baik ialah:
  • Berdiri Tegak namun Bahu Releks (Santai)
  • Duduk agak kedepan, sopan dan bagi wanita paha tertutup
  • Jalan tidak tergesa-gesa dan langkah teratur
  • Gerak-gerik sopan dan tidak malas-malasan
Sikap tubuh yang perlu dihindari diantaranya Postur Tubuh Bermalas-masalan, Sering menutup Mulut, Menyilangkan Kaki.
Seorang profesional akan memaksimalkan penampilannya demi pelayanan berkualitas bagi pelanggan sehingga tujuan akhir Kepuasan Pelanggan dapat tercapai.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda